Aksi Palang Jalan Viral di Medsos, Warga Tulis Bupati Elang Pangfoya Sedunia

HALTENG, HM – Diakhir masa jabatan pemerintahan Elang Rahim pada tahun ini, muncul aksi pemalangan jalan nasional ramai dilakukan oleh warga masyarakat Dotte Kecamatan Weda Timur Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara Jumat, (23/9/2022) kemarin.

Foto spanduk misterius

Maraknya aksi pemalangan jalan dan viral di medsos ini karena tanaman warga dalam lahan kebun sudah menjadi korban atas program proyek pembangunan pelebaran jalan nasional yang hingga kini belum di realisasi pembayaran oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Halmahera Tengah yang di nakodai oleh Elang Rahim.

“Mestinya masyarakat tak perlu mengingatkan pembayaran lahan dengan aksi pemalangan jalan seperti ini jika pemerintah daerah berniat baik dan mendukung program pemerintah pusat terkait dengan pelebaran jalan nasional,” ungkap Aci warga Desa Dotte kepada media ini.

Aci juga bilang pemerintah seharusnya bijak dan tak mengabaikan program pelebaran jalan nasional agar tidak berlarut – larut. Jangan hanya mampu berjanji kalau tak mampu menepati janji tersebut, karena masyarakat sudah kenyang dengan janji – janji yang tak pasti sehingga aksi pemalangan jalan tak terbendung lagi,” jelasnya.

Warga ini pun mengaku bahwa setiap program pemerintah pusat yang masuk di Kabupaten/Kota harus didukung oleh pemerintah daerah dengan penyediaan anggaran pembebasan lahan warga dalam program pelebaran jalan nasional ini,” ucapnya lagi.

Karena keresahan atas perihal ini warga pun kembali memboikot jalan nasional dengan tulisan yang menyebut “Bupati yang pangfoya sedunia” dan ada juga tulisan “Kadis-kadis jangan coba-coba lewat, dan tulisan “Kabag Pemerintahan terlalu banyak janji masyarakat pemilik lahan,” sebutnya.

Bukankah anggaran kurang lebih Rp 12 milyar yang di anggarkan oleh OPD Bagian Pemerintahan dan Tata Ruang tahun 2022 tersebut di peruntukan pembebasan lahan masyarakat dalam rangka mendukung program pemerintah pusat,” tandasnya. (Ode)

Related Articles

Back to top button