Bupati Frans Manery Pimpin Upacara Peringatan HUT PGRI ke- 76 dan HGN 2021
Bupati Halmahera Utara, Frans Manery Saat Membacakan Sambutan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan, Memperingati HUT PGRI ke- 76 dan HGN 2021
TOBELO,HM – Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Kamis(25/11/2021) menggelar upacara peringatan HUT PGRI ke-76 dan Hari Guru Nasional( HGN),yang berlangsung di lapangan Do’Omu Matau.
Bertindak selaku Inspektur Upacara( Irup) Bupati Frans Manery, dihadiri oleh unsur Forkopimda, Ketua PGRI Provinsi Malut, Ketua PGRI Halut, Pengurus Cabang PGRI di 17 Kecamatan Halmahera Utara, para Guru SD,SMP dan SMA.
Sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nadiem Anwar Makarim yang dibacakan oleh Bupati Frans Manery, menyampaikan, merasa semangat karena dapat bertemu dan bisa bersama sama memperingati hari Guru sedunia.
” Di hari ini adalah harinya semua ibu dan baoak guru di Indonesia untuk merayakan bersama seluruh pendidik di berbagai belahan dunia,” ucapnya.
Di Kemendikbudristek, setiap hari merupakan hari guru, Karena Bapak dan Ibu Guru tidak pernah berhenti mengabdikan diri untuk mendidik anak-anak kami.
” Kami juga berupaya terus memberikan pelayanan terbaik bagi para guru dari Sabang sampai Merauke,” terangnya.
Dikatakan, selama hampir dua tahun terakhir, para guru terus berjuang memberikan pendidikan di tengah tantangan pandemi, dimana guru ditantang untuk memanfaatkan teknologi membuat pembelajaran secara daring dan harus menarik bagi semua murid.
Sementara di daerah yang sulit akses internet, banyak guru yang menantang risiko dengan mengajar dari rumah ke rumah.
” Dengan hal ini, kami berupaya membantu dan mendukung para pendidikdan tenaga kependidikan dengan menghadirkan beragam paket kebijakan, Kami melaksanakan relesasi dana BOS sehingga bisa digunakan untuk membayar honor guru non-PNS,” ungkap Frans mengutip sambutan Mentri.
Ditambahkan, memperingati HUT PGRI dan HGN ditahun ini, juga ada pemberian bantuan subsidi upah untuk pendidik dan tenaga kependidikan non-PNS.
” Kami memberikan opsi bagi guru untuk menerapkan kurikulum darurat, yang lebih ramping, lebih sederhana,” tambahnya.
Selain itu, Pemerintah melalui Kementrian juga berupaya meningkatkan kesejahteraan guru dengan menyelenggarakan seleksi guru ASN-PPPK dengan afirmasi bagi pelamar yang telah memiliki sertifikat pendidik, yang berusia lebih dari 35 tahun, penyandang disabilitas, berasal dari THK2 dan aktif mengajar selama paling tidak tiga tahun.
Kondisi wilayah yang saaat ini mulai melaksanakan PTM terbatas, dengan menerapkan protokol kesehatan ketat demi keselamatan semua warga sekolah dan tentunya peran Ibu dan Bapak guru sangatlah besar dalam menyukseskan PTM terbatas.
” Oleh karena itu, kami telah memprioritaskan vaksinasi bagi pendidik dan tenaga kependidikan,” sambungnya.
Selain ituz diharapkan kepada semua pihak, dapat mendukung upaya percepatan vaksinasi ini sehingga anak-anak kita dapat segera kembali ke sekolah untuk belajar dengan aman, nyaman, dan jauh lebih optimal.
Dikesempatan yang baik ini, dirinya mau mengucapkan terima kasih atas kerja keras dan dedikasi para guru dalam mendidik anak-anak Indonesia menjadi generasi pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan kami terus berupaya mendengarkan masukan dari Ibu dan Bapak serta memprioritaskan peningkatan kesejahteraan dan kualitas guru demi kemajuan Indonesia di masa mendatang.
” Melalui hari guru sedunia ini, mari kita semua menyatukan semangat dan bergerak serentak mewujudkan Merdeka Belajar, selain itu guru harus tetap semangat, pengurus PGRI harus ada depan, tengah dan belakang, guna meningkatkan sinergitas,” tutupnya. (Jef)