Inikah Yang Dibilang Tobelo Bersih Dan Terang? Nonsense !
HM, HALUT – Tobelo Marahai atau Tobelo Indah ternyata hanya slogan semata, pasalnya tidak sesuai fakta.
Di era pemerintahan Frans Manery dan Muchlis TapiTapi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halmahera Utara di dua periode, bukan menjadikan Tobelo Bersih dan Terang, akan tetapi kota Tobelo justru banyak sampah yang bertumpukan dan berserahkan di beberapa titik yang ada di kota Tobelo, salah satunya di desa Gosoma, kecamatan Tobelo.
Padahal di era kepemimpinan Frans-Muchlis salah satu dalam program kerjanya mencanangkan untuk kota Tobelo yang bersih dan terang, namun sayangnya itu hanya pepesan kosong alias nonsense.
Berdasarkan amatan Media ini salah satu tempat sampah yang disediakan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tepatnya di desa Gosoma, kompleks posko kemenangan Golkar terlihat banyak sampah yang belum di angkut. Berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, ternyata sudah hampir 1 Minggu, tumpukan sampah tersebut tidak di angkut dan dibersihkan oleh petugas kebersihan dari dinas terkait. Akibatnya lokasi sekitar selain kotor, juga mengganggu masyarakat sekitar lantaran aroma busuk yang sangat menyengatkan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun media ini, diketahui bahwa ternyata oleh Dinas Lingkungan Hidup belum membayar gaji petugas kebersihan dan gaji sopir mobil pengakut sampah. Tidak hanya gaji, bahkan untuk anggaran operasional seperti Bahan Bakar Minyak (BBM) dan maintenance mobil sampah juga minim. Inilah yang terjadi, jika kewajiban tidak dibarengi dengan kesejahteraan.
Kaitan dengan itu, Yudihar Noya, Kepala Dinas Lingkungan Hidup kabupaten Halmahera ketika dikonfirmasi oleh media ini lewat via telpon, Jumat (6/12/2024) membenarkan hal tersebut.
“Iya benar, gaji mereka memang terlambat 3 bulan, terhitung dari bulan September sampai November, dan baru dibayar 1 bulan,” jelas Yudihart yang akrab di sapa dengan Om Nani
Lanjut Yudihart mengakui, bahwa selain minimnya anggaran operasional, juga keterbatasan armada (mobil) pengangkut sampah. Sementara produksi sampah di Halut setiap harinya yaitu 60 sampai 70 ton. Jadi memang sangat tidak berimbang, dengan jumlah armada pengakut sampah yang ada saat ini. Jadi tidak semua sampah bisa di angkut dalam waktu satu hari, itu butuh waktu. Namun dipastikan semua sampah pasti akan di angkut.
“Kita harus pahami, dengan kondisi keuangan daerah saat ini,” pungkasnya (Art).