Mohdar Koda Dinilai Cari Muka Di Walikota, Warga Maliaro Tolak Hadiri Hajatan Silaturahmi

Silaturahmi Kopakhus Dengan Walikota Ternate

TERNATE, HM- Warga Kelurahan Maliaro Kecamatan Ternate Tengah, dibuat geram dengan sikap ketua tim Komando pasukan khusus (Kopakhus) yang dibentuk guna memenangkan Walikota dan Wakil Walikota terpilih, M.Tauhid Soleman-Jasri Usman (TULUS).

Pasalnya tim yang diketuai Mohdar Koda ini, dinilai terkesan lebih mementingkan kepentingan pribadi, ketimbang kepentingan warga setempat. Kekesalan warga ini dapat terlihat pada hajatan silaturahmi yang dirangkai dengan sholat Tarawih bersama yang digelar Jumat(7/5/2021) malam, yang berlangsung di salah posko pemenang yang terletak di RT 09.

Hajatan silarurahmi sekaligus tatap muka warga bersama Walikota M.Tauhid Soleman itu berujung kekecewaan warga, dengan menolak menghadiri acara itu. Alhasil acara silaturahmi dan tatap muka itu, hanya dihadiri sekitar puluhan orang saja.

Itupun utusan tim pemenang yang tergabung dalam tim Kopakhus dari sejumlah perwakilan kelurahan, minus warga Maliaro. Kekecawan warga itu tentunya sangat beralasan. Ini mengingat hajatan silaturahmi yang mestinya diselenggarakan bersama oleh warga itu, justru dimanfaatkan oleh Mohdar dan kroninya.

Asrul Sidik, salah satu tokoh pemuda didampingi sejumlah tokoh, baik masyarakat, agama, kepada wartawan mengungkapkan, kekesalan warga itu mengingat kesepakatan awal. Dimana,
kegiatan silaturami dan sholat tarawih diselenggarakan di Masjid. Namun, tanpa sepengetahuan warga dialihkan ke posko, sementrara hajatan Pilwako sudah selesai.

“Keinginan masyarakat itu tatap muka bersama pak Tauhid mestinya di masjid, dengan harapan pak Walikota juga bisa melihat kondisi pembangunan masjid dilingkungkan setempat yang sementara direhab. Bukan malah di posko pemenang ini kan terkesanya menciptakan sekat-sekat antar warga, yang si A kemarin misalnya pilihan politiknya beda, jangan diundang. Padahal ini momentum bagaimana merajut kebersamaan dengan warga,”sesalnya.

Warga juga dibuat kesal dengan sikap sejumlah tim sukses Kopakhus yang kerap menakuti ASN, yang memiliki jabatan bakal dinonjob lantaran dinilai bersebrangan pada momentum politik kemarin.

Padahal tanpa disadari dari 17 RT di Kelurahan Maliaro memiliki andil besar memenangkan Paslon Tulus pada momentum Pilwako kemarin dengan perolehan suara terbanyak.

“Ada juga statemen bahwa kebijakan dari Walikota harus melalui dari Kopakhus, baru kebijakan pemerintah itu dilaksanakan. Ini kan lucu. Tim sukses seperti ini alangkah baiknya dibubarkan saja, bila perlu jangan lagi dipakai.Jika tidak diindahkan jangan harap pemilihan berikut dapat dukungan warga Maliaro,”ancam warga kepada Walikota Tauhid Soleman.

Mereka yang kala itu tergabung dalam tim pemenang paslon TULUS pada Pilwako kemarin, bahkan balik mempertanyakan kapasitas Mohdar Koda selaku ketua Tim Kopakhus yang dinilai andil dalam memenangkan Tauhid-Jasri(TULUS)khususnya dilingkungan Maliaro.

“Justru kami ini yang kemarin berdarah-darah dilapangan. Bukan hanya tenaga, anggaran pribadi juga kami keluarkan untuk memenangkan pak Tauhid-Jasri. Dan itu kami lakukan dengan niat yang tulus, tanpa ada kepentingan tertentu.Jadi hari ini, kalau tidak ada andil apa-apa jangan sok jadi pahlawan disiang bolong,”cetusnya.

Mohdar Koda yang juga ketua umum Kopakhus saat ditemui usai pelaksanaan kegiatan mengaku, hajatan silaturahmi sekaligus tarawih bersama Walikota Tauhid Soleman itu atas inisiatif tim sukses dengan tujuan untuk kepentingan bersama, bukan kepentingan politik. Karena pasca pemilihan sesama tim pemenang TULUS belum pernah ketemu sehingga disepakatilah dibuat kegiatan dengan menghadirkan Walikota dan Wakil Walikota.

“Yang hadir kegiatan semua dari perwakilan kopakhus 74 kelurahan Kota Ternate, ditambah dengan sebagian tokoh-tokoh masyarakat Maliaro dan lainnya. Jika ada masyarakat Maliaro yang mengeluh terkait dengan kegiatan yang kami laksanakan itu wajar karena ini Kopakhus TULUS yang selenggarakan. Dan keburukan sekretariatnya di RT 09.Jadi bukan masyarakat yang buat melainkan tim,”bebernya.

Dia menilai ada salah persepsi. Dimana, sebenarnya jika ada yang mengatakan begini begitu dan sebagainya, memang ini kegiatan dari kopakhus. Olehnya itu, semua kordinator tim pemenang di tiap-tiap kelurahan diwajibkan hadir di sekretariat posko pemenang.

“Kalau ada masyarakat yang menghadiri dalam kegiatan silahturahmi tidak ada masalah, bukan dalam arti kami tidak libatkan warga dilingkungan maliaro,”pungkasnya. (tim/red)

Related Articles

Back to top button