Muak Dengan Janji, Kejari Haltim Diminta Periksa 4 Kades, Camat Dan Pihak PT. IWIP
Darwin Duko, Pemuda Wasile Selatan
MABA, CH- Carut-marut pembebasan lahan di Kecamatan Wasile Selatan oleh pihak PT. Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), hingga saat ini masih menyisahkan masalah. Pihak kejaksaan pun akhirnya diminta untuk turun tangan menyelesaikan hal ini.
Pasalnya, lahan kamplingan milik warga Wasile Selatan di Kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara yang sudah dikelolah oleh PT. IWIP, salah satu perusahaan tambang nikel terbesar di Maluku Utara ini, belum juga melakukan pembayar, yang ada hanya janji.
Darwin Duko, salah satu tokoh pemuda Wasile Selatan menuturkan, lahan kaplingan milik warga 4 desa di Wasile Selatan seluas 27 ribu hektar yang masuk dalam Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT. IWIP.
“Sudah bertahun-tahun perusahan ini belum juga melakukan pembayaran. Warga sampai melakukan aksi besar-besaran, tapi hasilnya pihak perusahaan hanya memberikan janji,” kata Darwin, Sabtu (20/3/2021).
Darwin pun meminta kepada pihak Kejaksaan Negeri (Kejati) Haltim untuk turun melakukan pemeriksaan terhadap 4 kepala desa di Wasile Seletan. Diantaranya, Kepala Desa Nusaja, Ekor, Ekor Ino ekor dan Ino Jaya, serta Camat Wasile Selatan.
Sebab menurut Darwin, bisa saja pihak perusahaan diduga telah melakukan kong kalikong dengan 4 kepala desa dan camat setempat.
“Bisa saja janji dari pihak perusahaan hanya alasan untuk menenangkan masyarakat. Kami meminta dengan hormat pihak Kejari Haltim untuk turun periksa empat kepala desa dan camat Wasile Selatan beserta pihak PT. IWIP yang terlibat langsung dari pembebasan lahan ini,” minta Darwin.
Selain itu, Darwin juga meminta kepada Bupati, H. Ubaid Yakub dan Wakil Bupati, Anjas Taher untuk ikut memediasi masalah ini, agar tidak menimbulkan gelombang aksi unjuk rasa yang jauh lebih besar dari sebelumnya.
“Kami berharap 100 hari kerja pemerintah Ubait Anjas bisah mediasa datankankan manajemen perusahan atau pemegang saham PT. IWIP untuk bertatap muka langsung dengan masyarakat, agar masyarakat bisa dengar langsung,” harapnya. (Red)