Pasar Rakyat Wairoro di Weda Selatan Sepi Dari Usaha dan Pengunjung

HALTENG, HM – Masyarakat Kecamatan Weda Selatan Kabupaten Halmahera Tengah dinilai mengabaikan pembangunan pusat pembelanjaan yang diberi nama “Pasar Wairoro” tersebut. Buktinya, pembangunan yang menguras APBD Halteng 2019 dan di resmikan Bupati Halteng Edi Langkara pada tanggal 24 Februari 2020 nampak sepi dari usaha dan pengunjung.

Foto Pasar Wairoro Weda Selatan

Amatan media ini Selasa, (19/7/2022) siang tadi pusat pembelanjaan “Pasar Wairoro” yang dianggarkan milyaran rupiah oleh pemerintah daerah Elang-Rahim ini dinilai mubazir karena tak dimanfaatkan oleh warga masyarakat khususnya pengusaha atau pedagang kaki lima (PKL) di Kecamatan Weda Selatan itu sendiri.

Akibat tak ditempati dengan tahun, kondisi plavon yang terbuat dari gibsun Pasar Wairoro sudah mengalami kerusakan. Bahkan beberapa fasilitas pasar seperti WC dan kamar mandi kondisinya sudah memprihatinkan.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari salah satu PKL yang bertahan yakni Bunia (62) warga desa Lembah Asri mengisahkan bahwa sejak Ibu Kades Wairoro meninggal dunia kondisi pasar mulai sepi dari usaha dan pengunjung.

Beberapa Ruko ini memang ada dagangan pakaian dan lainnya menjual sembako, hanya saja sudah berkisar setahun pemiliknya tak lagi membuka Ruko mereka,” ujar Bunia saat di temui media ini Selasa, (19/7/2022) siang tadi.

Meskipun demikian, Bunia masih tetap bertahan karena mumpung masih digratiskan oleh pemerintah daerah. “Walaupun pendapatan sehari cuman 200 sampai 300 ribu rupiah, saya tetap bertahan karena bersyukur Pemda Halteng sudah menyiapkan fasilitas pusat pembelanjaan di Kecamatan Weda Selatan yang begini mewah.

Mubazir jika kita masyarakat tak memanfaatkan pembangunan yang menguras anggaran miliyaran rupiah ini. Kecamatan lain belum tentu memiliki pembangunan pasar semewah Pasar Wairoro,” ungkapnya. (Ode)

Related Articles

Back to top button