Pemkab Halut Dukung Penuh Program Pencegahan Stunting
HM, HALUT – Bersama Stakeholder dan mitra kerja serta rembuk stunting tingkat kabupaten tahun 2023 melaksanakan kegiatan advokasi program KKBPK dengan melibatkan stakeholder dan mitra kerja serta rembuk stunting tingkat kabupaten tahun 2023.
Kegiatan tersebut berlangsung di Gedung Poli Grand, desa Gura, Kecamatan Tobelo, kabupaten Halmahera Utara, Jumat (11/08/2023).
Turut hadir dalam kegiatan tersebut yaitu, Wakil Gubernur Maluku Utara, Ir. M Yasin Ali bersama Ibu., mewakili Bupati Halut, Asisten I Drs. F. N. Sahetapy., Deputi keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti, SE.MT., mewakili Dandim 1508/Tobelo, Kasdim 1508/Tobelo Mayor Infanteri Rusmin Nuryadin, Kepala perwakilan BKKBN provinsi Maluku Utara, Nuryamin., Direktur RSUD Tobelo dr. Janta, Bony Sp.B., Danramil 1508-01/Tobelo, Mayor Infanteri, I putu Artana jaya., Kepala DP3AKB Halut Alfrina Hendri SsT., para camat, dan para kepala Desa se Halut, Tokoh Agama dan Tokoh masyarakat.
Sambutan bupati Halmahera Utara, Ir. Frans Manery disampaikan oleh Asisten I Setda Halut Drs F N Sahetapy S.I.P bahwa Pemerintah Daerah menyambut baik dengan kegiatan ini, yang tentunya demi kesejahteraan masyarakat Halmahera Utara kedepan.
Dikatakannya, program KKBPK saat ini lebih dikenal dengan sebutan Program Bangga Kencana yang merupakan
singkatan dari pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana serta memiliki slogan yang baru yaitu berencana itu keren dan dua anak lebih sehat.
Nelson mengatakan, program bangga kencana adalah upaya terencana dalam dalam mewujudkan penduduk tumbuh seimbang dan keluarga berkualitas.
Selanjutnya, program
Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga adalah upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk.
Program KKBPK juga tidak hanya menurunkan Total Fertility Rate (jumlah rata-rata anak yang dilahirkan dari seorang Wanita usia subur). Akan tetapi bagaimana mempersiapkan
generasi muda untuk merencanakan kehidupan berumah tangga.
Lebih lanjut Nelson menyampaikan, seiring dengan perkembangan zaman, tahun 2020 BKKBN melakukan perubahan logo dari Ayo Ikut KB berubah menjadi Berencana Itu Keren. Hal ini dilakukan untuk merubah mindset kawula muda
dalam merencanakan masa depan yang di mulai dari Pendidikan, pekerjaan dan kehidupan berumah
tangga. Perubahan paradigma program KB yang kian meluas menjadi program KKBPK diharapkan dapat menjadi salah satu solusi dalam meningkatkan kesejahteraan Masyarakat.
Melalui kampung KB/kampung berkualitas, berbagai intervensi pembangunan telah dilakukan
untuk menjawab berbagai persoalan yang dihadapi Masyarakat, terutama program percepatan penurunan
stunting di Kabupaten Halmahera Utara.
“Diharapkan adanya dukungan dan kerjsama semua
Pihak yaitu lintas sektor, dinas terkait, stakeholder, mitra kerja dan pihak swasta dalam mendukung pelaksanaan program percepatan penurunan stunting sehingga angka prevelensi 30,5% di Tahun 2021
yang telah berhasil kita turunkan menjadi 24,9% di Tahun 2022,” ucapnya
Dikatakannya, untuk Tahun 2024 berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 harus diturunkan menjadi 14%.
“untuk itu selaku Pemerintah Daerah sangat mengharapkan Parfin angka 14% menjadi lebih baik di Tahun 2024, kalau perlu untuk wilayah Kabupaten Halmahera
Utara Nol untuk kasus stunting, ” Harapnya
Menurutnya, untuk menurunkan angka Stunting memang merupakan pekerjaan yang berat dan membutuhkan sumber daya yang cukup besar.
“Tetapi saya yakin jika kita fokus dan bekerja keras dan dapat mengambil peran sesuai tugas dan fungsinya. Maka apa yang kita harapkan bisa tercapai. Ayo kita bisa, dan tetap semangat agar apa yang kita harapkan dapat segera terwujud demi bumi Hibualamo yang sehat dan Sejahtera, ” tuturnya
Sementara itu dikesempatan yang sama, Deputi keluarga sejahtera dan pemberdayaan keluarga BKKBN RI, Nopian Andusti, SE.MT mengatakan, yang pasti kegiatan ini merupakan wujud pengabdian terhadap nusa dan bangsa.
Nopian menyampaikan, selama ini di orde baru ini terus berputar membatasi angka kelahiran tepatnya di angka 12,4%.
” Sehingga yang kita pikirkan sekarang ini, bukan lagi terkait angkat kelahiran. Tetapi yang harus di pikirkan yaitu kualitas sumber daya manusia, ” ucapnya
Menurut Nopian, persoalan ini merupakan persoalan yang merupakan tanggung jawab bersama sehingga diterbitkan Perpres no 72 tahun 2021 tentang penurunan stunting. Dan ini harus dilaksanakan, karena merupakan persoalan sumber daya manusia untuk mewujudkan generasi yang mampu bersaing yang memiliki kualitas.
“Kita berharap anak anak di masa datang merupakan anak-anak yang bersaing pada masa emas di Tahun 2045. Makan yang harus kita kembangkan yaitu sumber daya manusia yang baik, “tuturnya
Lanjut Nopian mengatakan, dari tingkat pencapaian yang dicapai oleh kabupaten Halmahera Utara di tahun 2023 dapat mencapai angka 20% atau 18%.
“Tahun 2023 ini, kami berharap kepada pemerintah kabupaten Halmahera Utara dan pemerintah provinsi Maluku Utara untuk dapat memantau betul Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) ini perlu dikawal dengan baik. Dan hasil yang diberikan sesuai dengan keberadaan masyarakat, “pintanya
Menurut Nopian, untuk dapat menurunkan angkat stunting perlu langkah konkrit yang inovatif dengan kondisi wilayah, melalui intervensi pemberian Gisi dalam pemberian makanan tambahan melalui bapak asu. inilah harapan kita kedepannya.
“Mari kita mengajak seluruh komponen dan Stackholder untuk bergotong royong dalam penurunan stunting seperti yang sudah dilaksanakan oleh TNI Polri bagi masyarakat, ” tambahnya
Nopian menambahkan, kedepannya langkah strategis dalam percepatan penurunan stunting harus dilaksanakan dalam bentuk pencegahan penurunan stunting.
Di kesempatan itu, Wakil Gubernur Maluku Utara, Ir. M Yasin Ali menyampaikan, sebagaimana diketahui bersama bahwa percepatan penurunan stunting merupakan program nasional yang harus di dukung sesuai dengan Perpres 72 tahun’2021 tentang percepatan penurunan stunting.
Perpres dibuat dan disusun yaitu sebagai pedoman dalam rencana aksi Nasional penurunan stunting.
Wagub mengatakan, stunting merupakan masalah yang krusial yang berdampak bagi generasi muda kedepannya, sehingga kedepannya dalam pelaksanaan kegiatan perlu melibatkan semua pihak dan aspek secara berkelanjutan baik aspek kesehatan keluarga, dan sikap serta dukungan dari semua stack holder bekerja demi daerah Ini kedepannya.
“Oleh Karena itu melalui kesempatan ini, kami mengajak semua pihak untuk serius dalam kerja nyata, cepat dan kerja berkualitas serta kerja bersama dengan masyarakat, ” Tutur wagub
Menurut Wagub, dengan adanya kerja sama yang kuat dapat menurunkan angka stunting kedepan. Yang penting betul betul dikawal apalagi dalam pembagian makanan tambahan langsung diberikan kepada anak anak stunting tersebut.
Selanjutnya kepada pemerintah kabupaten Wagub berharap untuk selalu melihat persoalan.
“Jangan dilihat pada aspek pembangunan tetapi bagaimana dapat memberikan Gizi yang baik kepada generasi penerus dalam upaya pencegahan stunting di kabupaten Halmahera Utara,” pungkas Wagub (TM)