Pihak Dewan Adat Negeri Gamrange Diduga Tak Dihargai PT IWIP
HALTENG, HM – Belakangan ini terlihat nampak pihak eksternal perusahaan raksasa PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) diduga tak menghargai kehadiran para dewan adat Negeri Gamrange.
Buktinya, dewan adat wilayah ini sudah kesekian kalinya bersama masyarakat menuntut agar lahan garapan dan kaplingan yang telah dibongkar habis dapat diselesaikan secara tuntas tanpa mengacu pada sistem pilih kasih.

Hal ini terungkap akhir pekan Sabtu, (17/9/22) sore kemarin saat dewan adat Negeri Gamrange bersama masyarakat mendatangi salah satu Pos di jalan produksi kilo meter 17 desa Woejerana Kecamatan Weda Tengah Kabupaten Halmahera Tengah Provinsi Maluku Utara.
Namun, lagi-lagi aksi damai dewan adat Negeri Gamrange ini diduga tak dihargai oleh pihak eksternal perusahaan raksasa ini dengan berbagai alasan yang diduga dibuat-buat alias membohongi dewan adat dan masyarakat.
Ongen Burnama salah satu warga mengaku sangat kesal dengan sikap pihak eksternal perusahaan raksasa yang diduga mengabaikan bahkan tak menghargai para dewan adat Negeri Gamrange ini. Padahal para dewan adat ini sebagai bentuk agar hak-hak warga masyarakat pemilik lahan yang belum di realisasi dapat diselesaikan dengan dokumen sudah diterima oleh pihak perusahaan tersebut.
Pantauan media ini pada akhir pekan kemarin dewan adat mendatangi Pos yang berada di jalan produksi kilo meter 17 sekaligus menancap/menanam tiang bendera adat Negeri Gamrange dan bendera merah putih di depan pos tersebut.
Tak hanya itu, dewan adat bersama masyarakat juga mendesak kepada pihak eksternal agar hadir dilokasi itu untuk melakukan evaluasi lahan-lahan masyarakat yang sudah dan belum direalisasikan dengan tujuan diketahui oleh masyarakat dan dewan adat.
Meskipun puluhan masyarakat dan dewan adat Negeri Gamrange ini dihadang hujan dan petir, mereka tetap bersih keras menduduki pos itu dan meminta agar pihak eksternal perusahaan menemui mereka. Namun, sayang sejuta sayang lagi-lagi para dewan adat Negeri dan masyarakat harus menerima ungkapan yang diduga dilakukan dengan berbohong oleh pihak eksternal sekaligus akan menerima dewan adat pada tanggal 26 September 2022.
Meskipun demikian, warga dan dewan adat Negeri Gamrange ini masih tetap berkomitmen untuk bermalam di pos tersebut hingga hari esok. Aksi damai tersebut hingga sore tetap berjalan aman dan lancar tanpa ada gesekan dengan pihak keamanan. (Ode)





