Empat Remaja Kelurahan Kalumpang Diduga Dikeroyok Oknum Polisi

Korban Penganiayaan yang diduga dilakukan oleh Oknum Polisi

TERNATE-Aparat Kepolisian di Kota Ternate, kembali tercoreng dengan ulah sejumlah oknum anggota Polisi.Selaku pelindung dan pengayom masyarakat, sejumlah oknum anggota Polisi justru main hakim sendiri.Sebanyak empat pelajar asal Kelurahan Kampung Makassar Timur, yang menjadi sasaran amukan sejumlah anggota Polisi. diduga, aksi main hakim sendiri itu,setelah ada rekanya yang diduga dikeroyok sejumlah pemuda asal kelurahan setempat
.Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 4.15 WIT, di belakang kantor Mapolda Maluku Utara, pada Minggu (25/9/2021) kemarin.

Sebanyak empat remaja yang menjadi korban sasaran dugaan pemukulan tersebut.Mereka diantaranya, Buaiman Usemahu (19), Muhammad Syarhi R Hi Basri (20) Rusdian Rahman (23) dan Rahman Dhani Hairudin (19).Salah seorang korban bernama Iman (19),bahkan mengalami kekerasan fisik hingga menyebabkan memar dan bengkak di bagian wajahnya.

Selain mengalami kekerasan dengan pukulan, korban juga ditendang dan diinjak oknum anggota Polisi di pipi bagian kanan

Mirisnya lagi,dugaan pengeroyokan yang diduga dilakukan oleh sejumlah aparat itu,terjadi di lingkungan belakang Polda Malut,pada Mingggu(25/9)kemarin, sekitar pukul 4:15 WIT.

Salah seorang korban bernam Imam (19) kepada wartawan mengaku, telah mengalami perbuatan tidak manusiawi oleh sejumlah anggota polisi berpakaian preman sementara satu lainnya berdinas lengkap.

“Saya dipukuli mereka (polisi-red) tanpa tau kesalahan saya, mereka main pukul, injak saya seperti binatang,”ucapnya

Dikisahkan oleh Iman,peritiwa penganiayaan dan pengeoyokan yang dialami oleh dirinya itu, bermula pada saat dirinya rekan-rekannya di taman Fitnes, dia kembali ke rumah di kampung Makassar.

Sebelum sampai ke rumah,ia sempat duduk bersama rekan-rekannya di trotoar.
kemudian datang empat oknum anggota polisi berpakaian preman,sambil bertanya apakah dirinya bernama Iman. Dia kemudian dibawa oleh empat oknum anggota Polisi mengggunakan sepeda motor.Tanpa menaruh curiga, dia kemudian ikut ajakan oknum anggota itu, menuju belakang kantor Polda Malut.

Setibanya ditempat itu,tanpa banyak tanya, dia langsung dihajar

“Waktu sampai di belakang kantor Polda mereka langsung pukul saya,  dan tendang bagian dada hingga terjatuh ke tanah, tanpa menjelaskan penyebab kesalahan,  meraka cuma bilang kamu tadi yang terlibat kan,” ujarnya.

Dia mengaku,pada saat itu,dirinya bahkan telah menyampaikan tidak mengetahui apa-apa dan tidak mengerti persoalan yang dituduhkan, guna meyakinkan oknum angggota Polisi itu.

“Tapi apa yang diucapkan tidak dihiraukan para pelaku, bahkan mereka menyebut jangan kau bawa nama Tuhan sambil terus memukul bagian muka (wakah) dan menginjak pipi saya dengan sepatu,” tuturnya.

Sejumlah oknum anggota yang berjumlah sekitar enam orang itu menurut dia,pada saat kejadian diduga dalam kondisi mabuk. Dimana,  aksi pemukulan itu sempat berhenti, setelah ada salah satu rekan mereka menyampaikan kalau dirinya tidak terlibat.

Pasca kejadian itu, dia sempat diajak ke sebuah kos-kosan yang letaknya tak jauh dari kantor Polda Malut untuk diamankan,sambil menungu lukanya sembuh.

“Mereka bilang nanti mereka yang mengurus luka-luka hingga pulih,tapi karena saya merasa sakit di bagian kepala,
saya meminta agar dipulangkan ke rumah, tapi para pelaku tidak mau sambil membujuk korban untuk menjadi anak angkat,”sebutnya.

Dia akhirnya berhasil lolos, setelah beralasan akan mengambil laundry.

“Dari kos-kosan, saya berjalan kaki sampai di kampung Makassar (rumah-red),” cerita korban.

Kamil Usemahu (45) yang juga orang tua korban bernama Iman, tampak geram dengan aksi pengeroyokan oleh sejumlah oknum polisi terhadap anaknya itu.

“Anak saya dianiayai seperti ini,  tentu saya sebagai orang tua tidak terima baik dan harus diproses biar saya juga tau seperti apa tampang para pelaku berperilaku biadab itu,” geramnya.

Dia mengaku akan melaporkan pengaiayaan ini ke Kapolda, agar para pelaku diberi hukuman setimpal.

“Tunggu hasil visum keluar dan secepat kami keluarga akan melaporkan perkara penganiayaan ini ke Kapolda Malut,” sebutnya.

Kabid Humas Polda Malut Adip Rojikan saat dikonfirmasi, Senin (27/9/) mengaku belum tahu pasti terkait dugaan pengroyokan oleh empat remaja tersebut.

“Saya belum mengetahui hal itu, kalau pun sudah dilaporkan,” katanya.

Meski demikian, namun dia memastikan kejadian itu bakal ditelusuri untuk mengetahui kronologis yang sebenarnya.(Man)

Related Articles

Back to top button