90 Persen Kinerja Direktur RSUD Weda Diragukan
HALTENG, HM – Sejumlah staf RSUD Weda sudah merasa resah dengan kinerja Direktur dr Selvia Dedi Denggo yang dinilai tak bertanggung jawab sekaligus menganggap buta. Buktinya, Selvi Dedi Denggo dinilai tak mampu menuntaskan berbagai persoalan yang menjadi kekurangan RSUD Weda ini.
Keluhan yang datang dari luar dan internal RSUD Weda ini dinilai disepelakan oleh seorang Direktur. Jika pergeseran Direktur ini bisa dibijaki dengan cara voting sejumlah staf, maka kami pastikan 90 persen kami sudah menolak Selvia Dedi Denggo sejak tahun lalu.
“Hal ini terbukti, uang jasa medis tahun anggaran 2020 saja tak mampu dicairkan oleh seorang Direktur hingga tahun 2022,” beber sejumlah staf RSUD Weda Rabu, (14/9/22) sore tadi.
Sampai saat ini kami dan sejumlah staf lainnya bingung dengan kondisi yang terjadi di RSUD Weda ini. Apakah ada faktor tidak sukaan atau faktor kebencian dari seorang Direktur sampai uang jasa medis tahun 2020 tak dicairkan sampai saat ini.
Staf ini pun mengaku bahwa uang jasa medis tahun 2021 telah cair. Namun, uang jasa medis tahun 2020 tak kunjung cair sampai sekarang, ada apa,” tanya mereka.
Atas kondisi ini, kami staf mendukung 100 persen pernyataan salah satu anggota DPRD Halteng yang meminta agar jabatan Direktur RSUD Weda di evaluasi sesegera mungkin. Bukankah RSUD Weda dijuluki sebagai wajah Halteng.
Namun dengan kondisi ini, RSUD Weda bukan lagi wajah Halteng tapi berganti menjadi wajah kuntilanak. Lihat saja dua Pos depan dan didepan RSUD yang hingga kini gelap gulita. Kegelapan ini sudah setahun lalu. Namun sampai saat ini tetap gelap gulita karena tidak ada penerangan.
Tak hanya itu lanjut para staf ini, jalan dari ruang operasi menuju ke Apotik saja sudah gelap gulita. Hal ini terjadi karena Direktur tak mampu mengganti balon penerangan (lampu) yang rusak tersebut,” jelas para staf ini. (Ode)