Tingkatkan Kesiapsiagaan, Kodim 1508/Tobelo Gelar Sosialisasi Pembinaan Masyarakat Tanggap Bencana

HM, HALUT – Sebagai wujud kepedulian TNI, dalam upaya mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana alam, Kodim 1508/Tobelo menggelar pembinaan masyarakat tanggap bencana di aula Makodim 1508/Tobelo Jalan Kawasan Pemerintahan Desa MKCM Kecamatan Tobelo Kabupaten Halmahera Utara, Kamis (31/08/2023).
Dengan mengusung tema, “Bersama TNI Tanggap Bencana”. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran dan kesiapan masyarakat menghadapi kemungkinan terjadinya bencana alam, serta menekan kerugian baik korban jiwa dan harta benda akibat dari bencana alam.
Dalam sambutannya, Komandan Kodim 1508/Tobelo Letkol Infanteri Davit Sutrisno Sirait,S.E mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu program Kodim 1508/Tobelo yang sangat cukup penting untuk dilaksanakan. Ini juga salah satu tugas TNI sesuai dengan UU nomor 34 Tahun 2004 tentang bencana alam, membantu pemerintah daerah apabila terjadi bencana alam yang terjadi di wilayah Kabupaten Halmahera Utara.
“Apabila terjadi bencana alam kita tidak bisa bergerak sendiri, kita harus kerja sama dan berkolaborasi dengan pemerintah, masyarakat dan dinas-dinas terkait untuk mencegah bencana alam, ujarnya.
Kata Dandim, terkait alam dan cuaca tidak bisa diprediksi kapan terjadi, dan manusia biasa tidak bisa melawan kehendak Tuhan. Untuk itu perlu ada persiapan dan kewaspadaan jika terjadi bencana alam, setidaknya sudah bisa tanggap dan cepat.
“Kita lihat sendiri di TV banyak terjadi bencana alam bukan hanya di Indonesia saja, melainkan di negara-negara lain, juga terjadi bencana alam. Seperti baru-baru ini, terjadi dinegara Cina, terjadi banjir dan negara lain seperti kebakaran hutan yang mengakibatkan korban jiwa akibat bencana alam yang terjadi, tuturnya.
Selanjutnya Dandim berharap, dengan adanya program tanggap Bencana Kodim 1508/Tobelo, Dinas Penanggulangan Bencana Daerah (DPBD) dan dinas terkait, bisa dapat mengantisipasi apabila terjadi bencana alam di daerah ini.
Lanjut kata Dandim, kegiatan ini benar-benar bisa dimanfaatkan dan diambil ilmunya. Harapannya, dengan adanya kegiatan pembinaan ini para peserta bisa berbagi ilmu kepada warga yang lain.
Sementara itu Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan DPBD Pemkab Halut, Fredy Salama dalam materinya mengatakan, ada tiga definisi bencana antara lain bencana alam fenomena yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian yang disebabkan oleh alam antara lain gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir kekeringan, angin topan dan tanah longsor.
Bencana non alam adalah bencana alam yang mengakibatkan oleh peristiwa serangkaian berupa gagal teknologi, Epidemi dan wabah penyakit. Serta Bencana alam sosial adalah serangkaian peristiwa yang meliputi konfilik sosial antara kelompok atau antara komunitas masyarakat dan teror.
Lanjut Fredy mengatakan, ada dua faktor terjadi bencana alam yaitu faktor alam dan faktor manusia itu sendiri. Dikatakannya, faktor alam yaitu curah hujan, pasang air laut dan musim kemarau panjang. Sedangkan faktor manusia yaitu membuang sampah sembarangan, menebang pohon sembarangan, membakar dengan sembarangan.
Pencegahan yang harus dilakukan yaitu, hindari membangun rumah di bantaran sungai, jangan membuang sampah di sungai dan selokan. Serta membersihkan sampah disungai dan selokan, menanam pohon untuk menambah resapan air dan membuang sampah pada tempatnya, jangan membakar dengan sembarang, (TM)